“ MAJAS / KATA BERMAKNA SIMBOLIK ”
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam didalam jiwanya.
Berikut beberapa jenis majas :
1. Majas Perbandingan
a. Personifikasi
Adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda – benda mati sehingga seolah – olah
Contoh : Baru tiga kilometer berjualan, mobilnya sudah batuk – batuk.
b. Metafora
Adalah majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hamper sama.
Contoh : Raja siang telah pergi ke peraduannya.
c. Hiperbola
Adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata – kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti.
Contoh : Kakak membanting tulang demi menghidupi keluarganya.
2. Majas Sindiran
a. Ironi
Adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud untuk menyindir orang.
Contoh : Pandai sekali kamu, nilai ulangan Bahasa Indonesiamu mendapat 4.
b. Sinisme
Adalah majas sindiran yang menggunakan kata – kata sebaliknya seperti ironi tetapi kasar.
Contoh : Itukah yang dinamakan bekerja ?
c. Sarkasme
Adalah majas sindiran yang terkasar atau langsung menusuk perasaan.
Contoh : Otakmu memang otakudang !
3. Majas Penegasan
a. Pleonasme
Adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena arti tersebut sudah terkandung dalam kata yang diterangkan.
Contoh : Salju putih sudah mulai turun ke bawah.
b. Repetisi
Adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali – kali yang biasanya digunakan dalam pidato.
Contoh : Kita junjung dia sebagai pemimpin,
Kita junjung dia sebagai pelindung,
Kita junjung dia sebebagai pembebas kita.
4. Majas Pertentangan
a. Antitesis
Adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan arti.
Contoh : Cantik atau tidak, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita.
b. Paradoks
Adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu seolah – olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak seperti itu karena objeknya berlainan.
Contoh : Hatinya sunyi tinggal di Kota Jakarta yang ramai.
Komentar
Posting Komentar